Bulan Di Ujung Malam

Bulan Di Ujung Malam

Mungkin bukan bulan yang kuharap malam ini bersinar..

Karna kutahu,,, tak ada yang menandingi matamu yg berbinar…

Mungkin bukan bintang yang aku nantikan bertahta di ujung malam…

Karna senyummu takkan pernah redup di setiap datang kelam…

 

Misteri Dari Gunung Galunggung | Seri #2

Misteri Dari Gunung Galunggung | Seri #2

Bakhri Oskandar

Seri #2

Seri #1 | Seri #2 | Seri #3 | Seri #4 | Seri #5 | Seri #6

“sejak peristiwa cincin itu,, aku mulai mencoba menyusun rencana utk menghadapi semua kemungkinan yg ada…
Dan salah satu yg aku pikirkan adalah mengharap dukungan dari keluargaku seandainya sesuatu harus terjadi…
Maka aku putuskan utk memperkenalkan Komala ke keluarga..
Sabtu pagi,,sepekan setelah pembicaraan,, aku ajak dia berkunjung ke Tegal..
Mulanya dia agak ragu,, tapi akhirnya aku bisa meyakinkannya bahwa ini diperlukan utk mendukung rencana..

Tapi aku memang tak sempat memberitahukan perihal kunjungan ini ke keluarga Tegal…
Dan sudah aku duga,, keluarga lumayan kaget begitu aku pulang tidak sendirian seperti biasanya…
Sontak,, begitu banyak pertanyaan yg harus aku hadapi…
Untung saja,, kejutan dariku bukan hal baru buat mereka… Jadi setelah aku jelaskan,, maka kekagetan itupun bisa hilang…

“Malem ini si Komala tidur disini,,, tapi kamu gk boleh ada di rumah ini malem ini..!”
Begitu syarat bapakku tegas..
Aku juga bisa mengerti itu…
Alhasil aku harus tidur di tempat kakakku di jalan Poso waktu itu..

Pagi hari aku baru bisa bicarain panjang lebar masalah ini dgn keluarga…
Tapi ada satu hal yg bikin aku terharu dgn pertemuan Komala dgn keluarga ku..
Waktu aku sampai kembali ke rumah,, rupanya Komala sedang di ajak ibuku utk ikut ke pasar…
Dan begitu melihat mereka pulang,, aku bahagia melihat mereka begitu akrab,, seperti yg sudah kenal lama…

“Komala anaknya baik,, ibu suka sama dia..!”
Masya Allah,,, aku seperti mandi embun pagi mendengar pengakuan ibuku itu…

Tapi lain dengan sikap dari bapakku..
Beliau cuma mensyaratkan satu hal,, bahwa apapun rencanaku dgn Komala,, apapun itu,, semua harus berjalan seperti yg digariskan agama.
Cuma itu yg jadi patokan bapakku…

(bersambung…)

Misteri Mala Dari Kaki Gunung Galunggung | Seri #1

Misteri Mala Dari Kaki Gunung Galunggung | Seri #1

Bakhri Oskandar

Seri #1 | Seri #2 | Seri #3 | Seri #4 | Seri #5 | Seri #6

Tasik menyimpan cerita tersendiri buatku..
Aku biyen delat maning enggal jembelong karo bocah Tasik..
Daerah pamoyanan …
Kaki gunung Galunggung…
deket Suryalaya..
Thn 96 wkt itu…
Aku sih ketemune nang Jakarta..
Kalo soal syarat sih,, insha Allah bisa…
Yg berat itu misteri dari bocah ini…
Apa namanya yah..??!
Penuh hikmah,,, sebut aja gitu deh..🙂
Namanya Komala Sari… panggilannya Mala
Utk ukuran aku,, dia cantik.
Kepribadian nya baik..
Orangnya ceria..

Waktu itu aku tinggal di Palmerah,, samping Gramedia…
Dia kebetulan kerja di Gramedia itu..
Jadi setiap dia mau ke Gramedia,, aku liat dia sambil ndlongop..
Lama2 aku beranikan diri buat nyapa dia..
Alhamdulillah,, gayung bersambut..
di point pertemuan inilah awal semuanya terjadi..
Jadilah aku mulai deket,, sampai akhirnya sering jalan bareng..
Dan kecocokan pun mulai terasa…

Ada satu lagu dari air supplay yg menjadi begitu dalam buat kami,, judulnya Someone Who Believes In You
Tapi aku tidak akan bahas isi lagu itu…

Setelah sekitar 3 bulan jalan bareng,,

suatu sore 15 Apri ’96,, pukul 16.39..Aku berniat utk beranikan diri ungkapkan perasaan…
Kebetulan hari Sabtu aku ajak dia ke tempat ngobrol yg enak..
Sore itu sepertinya dia udah bisa menebak apa yg mau aku katakan,, dan dia tampil sangat istimewa sore itu..
Keseharian dia biasa casual,, tapi sore itu dia begitu gorgeous…
Dgn gaun maroon,, kulit putihnya begitu bersinar…
Sore itu aku bener2 melihat sosok bidadari…
Seiring air supplay berkumandang,, aku beranikan diri tuk meraih jemarinya…
Lembut bak sutra Mongol..
Degup jantungku bergemuruh..
Namun ada hal ganjil yg aku temui di jari manisnya..
Ada sebentuk cincin melingkar disana..
Melihat ekspresi wajahku,, tanpa aku tanya,, diapun berkisah soal cincin itu…
“Aku sudah dijodohkan sama orang tuaku..”
Dia ucapkan itu dengan derai air mata…
Aku berusaha sekuat tenaga menyembunyikan kekagetan ku..
” dan cincin ini telah mengikatku 6 bulan yg lalu..”
Serasa sore itu langit berubah kelam…
Mendung tiba” menutup indahnya matahari sore itu…
Sejenak aku terdiam…
“Aku minta maaf,, tak tega utk bercerita dari awal kita kenal…
Ketulusan kamu buat aku ingin mematahkan cincin ini..”
Aku masih bingung,, harus berkata apa…
Tapi kalimat terakhir itu yg bisa membuat ku masih tetap duduk disana…
Akhirnya dia berani bercerita,, bahwa selama ini dia berharap akan ketemu seseorang yg bisa memberikan kekuatan utk mendobrak pasungan ini..
Dan orang itu,,katanya aku..
“Aku bukan mau mengajarkan kamu utk jadi anak durhaka ke orang tua..”
Aku mulai bisa bicara..
“Tapi aku juga bukan hendak membiarkan sebongkah hati terpasung tanpa daya..”
“kuncinya ada di kamu..
Mudah-mudahan kamu yakin bahwa aku memang dihadirkan utk dampingi kamu hadapi masalah ini…
Jika kamu yakin,, bismillah,, aku akan dampingi kamu menghadapi orang tua kamu..
Dia menatapku syahdu,,,seakan akulah harapan terakhir nya..
“Aku yakin..!”
Kalimat itu meluncur pasti dari bibir ranumnya..
Membuat langit kembali cerah…
“I do love U..”
Balasku pasti…
Dan sejak hari itu semua pikiranku terfokus pada satu hal…
Membuka belenggu itu…
Semua peristiwa perjodohan  bisa aku dapatkan dengan detil gambarannya…

(bersambung…)