Dalam taktik dan strategi militer
Di kenal dengan ajaran yang sudah teruji di lapangan
Bahwa kita harus menghadapi musuh sesuai dengan keadaan musuh, dengan kekuatan 2-3 kali lebih besar
Misalnya, lawan melancarkan serangan konvensional, maka kita hadapi dengan pertahanan konvensional
Lawan melancarkan taktik gerilya, maka kita hadali dengan taktik lawan gerilya
Lawan melancarkan serangan dengan titik berat tank tempur
Maka kita hadapi dengan taktik tank lawan tank….
Saat orde baru, saat ‘militer’ berkuasa…lawan yang di hadapi adalah komunis
Kekuatan dari komunis sebagai ideologi, adalah indoktrinasi….
Maka, cara menghadapinya adalah dengan indoktrinasi juga untuk melawan ideologi komunis
Pilihannya saat itu yang tersedia adalah Pancasila
Maka ideologi Pancasila itu harus didoktrinasikan ke seluruh wn yang berpotensi untuk melawan ideologi komunis itu
Indoktrinasi tidak bisa dihadapi dengan diskusi bebas
Apalagi dengan pikiran terbuka…
Krn pasti kalah…
Saat ini pun, komunisme sedang berusaha bangkit kembali di indonesia
Tapi, metoda yang digunakan sudah bergeser dari metoda saat perang dingin dulu
IT saat ini sedang booming
Semua orang pegang hp
Jarang lagi ada pengumpulan massa utk melakukan indoktrinasi
Tapi metoda agitasi, adu domba, penyebaran berita bohong, dsb tetap dilakukan
Kalau dulu medianya pamflet
Skr melalui viral di medsos
Pembuatan meme, dsb
Khusus ttg meme ini, pendekatannya memang sangat halus
Bagi sebagian orang, ini gambar lucu”an….
Padahal…dalam ilmu komunikasi massa, kalau tidak salah ada metoda desakralisasi atau degradasi suatu value melalui ‘pelecehan sistematis’ dengan gambar” lucu
Seperti biasa, pasti banyak orang yang tidak percaya….
Dan menganggap itu hanya paranoid
Tapi….seperti yang sudah jamak diketahui, tempat persembunyian yang paling aman adalah di tempat keramaian….
Untuk menghadapi model spt ini, mau tidak mau ya harus menggunakan taktik yang sejenis
Dalam ‘perang’ model bengini, rakyat awam adalah sarana dan senjata yang potensial utk digunakan memukul lawan
Apalagi seiring dengan semakin berkembangnya demokrasi di negara kita, dimana suara terbanyak yang menentukan
Padahal kita tahu kan, bahwa yang terbanyak itu belum tentu benar dan baik…